Kamis, 15 Maret 2012

Core layer, Distribution Layer dan Acces layer

Dalam mendesign topologi network, kita harus merancang sedemikian rupa sehingga kedepan network yang kita kelola mudah untuk di kembangkan dan di manage sesuai kebutuhan di lapangan seperti kebijakan di instansi Anda masing-masing. Mungkin bagi sebagian orang beranggapan bahwa tidak perlu kita mendesign hal demikian karena tinggal menyambung-nyambung saja, pendapat ini ada benarnya juga ketika kita hanya menghubungkan 2 PC atau network kecil saja, tetapi kalau acuan kita adalah QOS (Quality of Service) maka mau tidak mau kita harus mendesain dari awal network kita seperti gambar di bawah ini :




1. Core Layer
Pada layer ini bertanggung jawab untu mengirim traffic scara cepat dan andal. Tujuannya hanyalah men-switch traffic secepat mungkin (dipengaruhi oleh kecepatan dan latency). Kegagalan pada core layer dan desain fault tolerance untuk level ini dapat dibuat sbb :
Yang tidak boleh dilakukan :
  • tidak diperkenankan menggunakan access list, packet filtering, atau routing VLAN.
  • tidak diperkenankan mendukung akses workgroup.
  • tidak diperkenankan memperluas jaringan dengan kecepatan dan kapasitas yang lebih besar.
Yang boleh dilakukan :
  • melakukan desain untuk keandalan yang tinggi ( FDDI, Fast Ethernet dengan link yang redundan atau ATM).
  • melakukan desain untuk kecepatan dan latency rendah.
  • menggunakan protocol routing dengan waktu konvergensi yang rendah.

2.  Distribution Layer
Pada layer ini sering disebut juga workgroup layer, merupaan titik komunikasi antara access layer dan core layer. Fungsi utamanya adalah routing, filtering, akses WAN, dan menentukan akses core layer jika diperlukan. Menentukan path tercepat/terbaik dan mengirim request ke core layer. Core layer kemudian dengan cepat mengirim request tersebut ke service yang sesuai.


3.  Access Layer
Pada layer ini menyediakan aksess jaringan untuk user/workgroup dan mengontrol akses dan end user local ke Internetwork. Sering di sebut juga desktop layer. Resource yang paling dibutuhkan oleh user akan disediakan secara local. Kelanjutan penggunaan access list dan filter, tempat pembuatan collision domain yang terpisah (segmentasi). Teknologi seperti Ethernet switching tampak pada layer ini serta menjadi tempat dilakukannya routing statis.


sumber: http://blog.uad.ac.id/imam_riadi/2009/06/24/core-distribution-access-layer-cisco-minded/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar